Sabtu, 18 Januari 2014

Macam-Macam Tembang Macapat

Sinom
Nulada laku utama
Tumraping wong tanah Jawi
Wong Agung ing Ngeksianda
Panembahan Senapati
Kepati amarsudi
Sudaning hawa lan nenpsu
Pinesu tapa brata
Tanapi ing siyang ratri
Amemangun karyenak tyas ing sasama
Penjelasan
Ø  guru gatra       : 10
Ø  guru lagu         : a, i,a, i, i, u, a, i, a
Ø  guru wilangan             : 8, 8, 8, 8, 7, 8, 7, 8, 13

Mijil       
Poma kaki padha dipun eling
Ing pitutur ingong
Sira uga satriya arane
Kudu anteng jatmika ing budi
Ruruh sarta wasis
Samubarang tanduk

Ø  guru gatra :6
Ø  guru lagu : i, o, e, i, i, u
Ø  guru wilangan : 10, 6, 10, 10, 6, 6

Kinanthi
Saranane wong yun luhung
Betah tapa kurang guling
Elinga solah jatmika
Yen wicara kudu manis
Murih sengseming sasama
Samaning manungsa sami
Ø  guru gatra : 6
Ø  guru lagu : u, i, a, i, a, i
guru eilangan : 8, 8, 8, 8, 8, 

Ringkasan Sejarah Agresi Militer Belanda ke I dan ke II

AGRESI MILITER BELANDA
No
Agresi Belanda ke 1
Agresi Belanda ke 2
1
Terjadi pada tanggal21 Juli 1947
Terjadi pada tangal 18 Desember 1948
2
Pencetusnya : jendral spoor
Pencetusnya Dr. Beel, Jendral Engles
3
Ibukota berada di : Jakarta
Ibukota berada di : Yogyakarta
4
Melanggar perundingan : linggarjati
Melanggar perjanjian : renville
5
PBB membentuk badan penanganann yang bernama  KTN (komisi tiga negara)
Anggotanya :
a.       Autralia diwakili oleh richard d kirby
(negara pilihan Indonesia)
b.      Belgia diwakili oleh Paul van Zealand
(negara pilihan Belanda)
c.       Amerika Serikat diwakili oleh Dr. Frank Graham
(negara pilihan Indonesia dan Belanda)
Perang Geriliya dan serangan 1 Maret 1949
a.      Perang Geriliya: jendral Sudirman memmipin perang geriliya dari satu tempat ke tempat yang lain. Ia juga memerintahkan untuk membumihanguskan bangunan-bangunan penting dan jembatan yang sekiranya digunakan oleh Belanda.
b.      Serangan 1 Maret 1949 : pada tanggal 1 Maret 1949 terjadilah serangan yang sangat menakjubkan. Serangan ini dilancarkan pada pagi hari setelah sirine berbunyi sebagai tanda berakhirnya jam malam. Akhirnya Yogyakarta pun berhasil diduduki oleh TNI walaupun hanya selama enam jam saja
6
Berakhir dengan perjanjian renville
Isinya :
a.      Wilayah Indonesia diakui berdasarkan garis demokrasi (garis van mook). Yaitu garis khayal yang dibuat oleh van mook sebagai batas wilayah kekuasaan Indonesia dan kekuasaan Belanda berdasarkan Agresi Militer Belanda 1.
b.      Belanda tetap berdaulat atas seluruh wilayah Indonesia sampai diserahkan pada Republik Indonesia Serikat yang segera dibentuk.
c.       RIS mempunyai kedudukan sejajar dengan negara Belanda dalam Uni Indonesia Belanda
d.      Republik Indonesia menjadi bagian dari negara Republik Indonesia Serikat
e.      Sebelum RIS terbentuk, Belanda dapat menyerahkan sebagian kekuasaannya kepada pemerintah federal sementara
f.        Pasukan Indonesia yang berda didaerah katong harus ditarik ke daerah Republik Indonesia. derah Katong adalah daerah yang berada dibelakang garis Van Mook yaitu garisyang menghubungkan daerah terdepan yang diduduki Belanda
Berakhirnya dengan perjanjian Roem-Royen
Amerika Serikat kemudian memaksa Belanda untuk melakukan perundingan kembali dengan Indonesia. pada tanggal 14 April 1949 dilakukan lagi perundingan.
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Moh.Roem dan Belanda oleh Van Royen, oleh karena itulah perundingan itu disebut perjanjian Roem Royen.
Isinya :
a.      Pihak Indonesia akan menghentikan perang geriliya
b.      Belanda akan menghentikan gerakan militer dan menarik semua pasukannya dari wilayah Indonesia.
c.       Belanda setuju mengembalikan para pimpinan Indonesia yang ditawannya ke Yogyakarta.
Sebgaai pelaksanaan dari isi perjanjian Roem-Royen pada tanggal 29 Juni 1949 pasukan Belanda ditarik mundur dari Yogyakarta. Sebaliknya anggota TNI mulai memasuki kembali Yogyakarta. Peristiwa inilah yang sering disebut dengan Yogya kembali.


Tata Cara Dalam Shalat

1.      Gerakan berdiri tegak untuk shalat
berdiri tegak pada salat fardu hukumnya wajib. Berdiri tegak merupakan salah satu rukun salat. Sikap ini dilakukan sejak sebelum takbiratul ihram. Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
a)      Posisi badan harus tegak lurus dan tidak membungkuk, kecuali jika sakit.
b)      Tangan rapat di samping badan.
c)      Kaki direnggangkan, paling lebar selebar bahu.
d)     Semua ujung jari kaki menghadap kiblat.
e)      Pandangan lurus ke tempat sujud.
f)       Posisi badan menghadap kiblat. Akan tetapi, jika tidak mengetahui arah kiblat, boleh menghadap ke arah mana saja. Asal dalam hati tetap berniat menghadap kiblat. 

2.      Gerakan mengangkat kedua tangan
ada banyak keterangan tentang cara mengangkat tangan. Menurut kebanyakan ulama caranya adalah sebagai berikut.
a)      Telapak tangan sejajar dengan bahu.
a)      Ujung jari-jari sejajar dengan puncak telinga.
b)      Ujung ibu jari sejajar dengan ujung bawah telinga.
c)      Jari-jari direnggangkan.
d)     Telapak tangan menghadap ke arah kiblat, bukan menghadap ke atas atau ke
e)      samping. 
f)       Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki). Untuk perempuan ada yang menyunahkan merapatkannya pada ketiak. Namun, boleh juga merenggangkannya.
g)      Bersamaan dengan mengucapkan kalimat takbir.
Catatan: Mengangkat tangan ketika salat terdapat pada empat tempat, yaitu saat takbiratulihram, saat hendak rukuk, saat iktidal (bangun dari rukuk), dan saat bangun dari rakaat kedua (selesai tasyahud awal) untuk berdiri meneruskan rakaat ketiga.

3.      Gerakan sedekap dalam shalat
Sedekap dilakukan sesudah mengangkat tangan takbiratulihram. Adapun caranya adalah sebagai berikut.
a.         Telapak tangan kanan diletakkan di atas pergelangan tangan kiri, tidak digenggamkan.
b.        Meletakkan tangan boleh di dada. Boleh juga meletakkannya di atas pusar. Boleh juga meletakkannya di bawah pusar.
Ketika bersedekap, doa yang pertama dibaca adalah doa iftitah. Setelah selesai iftitah, kemudian membaca surat Al Fatihah. Sesudah membaca surat Al Fatihah, kemudian membaca surat pendek seperti Al Ikhlas, Al ‘Asr, dan An Nasr.

Adapun bacaan shalat adalah sebagai berikut :
Doa Iftitah
ALLAAHU AKBARU KABIIRAA WAL HAMDU LILLAAHI KATSIIRAA WASUBHAANALLAAHI BUKRATAW WAASHIILAA.
Allah Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya. Segala Puji Bagi Allah, Pujian Yang Sebanyak-Banyaknya. Dan Maha Suci Allah Sepanjang Pagi Dan Petang.
INNII WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHARAS SAMAAWAATI WAL ARDHA HANIIFAM MUSLIMAW WAMAA ANA MINAL MUSYRIKIIN.
Kuhadapkan Wajahku Kepada Zat Yang Telah Menciptakan Langit Dan Bumi Dengan Penuh Ketulusan Dan Kepasrahan Dan Aku Bukanlah Termasuk Orang-Orang Yang Musyrik.
INNA SHALAATII WANUSUKII WAMAHYAAYA WAMAMAATII LILLAAHIRABBIL ‘AALAMIIN.
Sesungguhnya Sahalatku, Ibadahku, Hidupku Dan Matiku Semuanya Untuk Allah, Penguasa Alam Semesta.
LAA SYARIIKA LAHUU WA BIDZAALIKA UMIRTU WA ANA MINAL MUSLIMIIN.
Tidak Ada Sekutu Bagi-Nya Dan Dengan Demikianlah Aku Diperintahkan Dan Aku Termasuk Orang-Orang Islam.

Al-Fatiha
BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM.
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
AL HAMDU LILLAAHI RABBIL ‘AALAMIIN.
Segala Puji Bagi Allah, Tuhan Semesta Alam.
ARRAHMAANIR RAHIIM.
Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
MAALIKIYAUMIDDIIN.
Penguasa Hari Pembalasan.
IYYAAKA NA’BUDU WAIYYAAKA NASTA’IINU.
Hanya Kepada-Mu lah Aku Menyembah Dan Hanya Kepada-Mu lah Aku Memohon Pertolongan. 
IHDINASH SHIRAATHAL MUSTAQIIM.
Tunjukilah Kami Jalan Yang Lurus.
SHIRAATHAL LADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM GHAIRIL MAGHDHUUBI ‘ALAIHIM WALADHDHAALLIIN. AAMIIN.
Yaitu Jalannya Orang-Orang Yang Telah Kau Berikan Nikmat, Bukan Jalannya Orang-Orang Yang Kau Murkai Dan Bukan Pula Jalannya Orang-Orang Yang Sesat.

4.      Gerakan Rukuk Dalam Shalat
Rukuk artinya membungkukkan badan. Adapun cara melakukannya adalah sebagai berikut.
a)      Angkat tangan sambil mengucapkan takbir. Caranya sama seperti takbiratulihram.
b)      Turunkan badan ke posisi membungkuk.
c)      Kedua tangan menggenggam lutut. Bukan menggenggam betis atau paha. Jari-jari tangan direnggangkan. Posisi tangan lurus, siku tidak ditekuk.
d)     Punggung dan kepala sejajar. Punggung dan kepala dalam posisi mendatar. Tidak terlalu condong ke bawah. Tidak pula mendongah ke atas.
e)      Kaki tegak lurus, lutut tidak ditekuk.
f)       Pinggang direnggangkan dari paha.
g)      Pandangan lurus ke tempat sujud.
Sesudah posisi ini mantap, kemudian membaca salah satu doa rukuk.
Doa Ruku’
SUBHAANA RABBIYAL ‘ADZIIMI WA BIHAMDIH. – 3 x
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung Dan Dengan Memuji-Nya.





5.      Gerakan I’tidal Dalam Shalat
Iktidal adalah bangkit dari rukuk. Posisi badan kembali tegak. Ketika bangkit disunahkan mengangkat tangan seperti ketika takbiratulihram. Bersamaan dengan itu membaca kalimat “sami’allahu liman hamidah”. Badan kembali tegak berdiri. Tangan rapat di samping badan. Ada juga yang kembali ke posisi bersedekap seperti halnya ketika membaca surat Al Fatihah. Perbedaan ini terjadi karena beda pemaknaan terhadap hadis dalilnya. Padahal dalil yang digunakan sama. Namun, jumhur ulama sepakat bahwa saat iktidal itu menyimpan tangan rapat di samping badan.
Sesudah badan mantap tegak berdiri, barulah membaca salah satu doa iktidal.
Doa I’tidal
SAMI’ALLAAHU LIMAN HAMIDAH.
Semoga Allah Mendengar ( Menerima ) Pujian Orang Yang Memuji-Nya ( Dan Membalasnya ).
RABBANAA LAKAL HAMDU MIL’US SAMAAWATI WA MIL ‘ULARDHI WA MIL ‘UMAASYI’TA MIN SYAI’IN BA’DU.
Wahai Tuhan Kami ! Hanya Untuk-Mu lah Segala Puji, Sepenuh Langit Dan Bumi Dan Sepenuh Barang Yang Kau Kehendaki Sesudahnya.
                                                                   

6.      Gerakan Sujud Dalam Shalat
Sujud artinya menempelkan kening pada lantai. Menurut hadis riwayat Jamaah, ada tujuh anggota badan yang menyentuh lantai ketika sujud, yaitu:
o    wajah (kening dan hidung),
o    dua telapak tangan,
o    dua lutut, dan
o    dua ujung telapak kaki.
Cara melakukan sujud adalah sebagai berikut.
a)      Turunkan badan dari posisi iktidal, dimulai dengan menekuk lutut sambil mengucapkan takbir.
b)      Letakkan kedua lutut ke lantai.
c)       Letakkan kedua telapak tangan ke lantai.
d)     Letakkan kening dan hidung ke lantai.
e)      Talapak tangan dibuka, tidak dikepalkan. Akan tetapi, jari-jarinya dirapatkan, dan ini satu-satunya gerakan di mana jari-jari tangan dirapatkan, sementara dalam gerakan lainnya jari-jari ini selalu direnggangkan.
f)       Jari-jari tangan dan kaki semuanya menghadap ke arah kiblat. Ujung jari tangan letaknya sejajar dengan bahu.
g)      Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki). Untuk perempuan ada yang menyunahkan merapatkannya pada ketiak. Namun, boleh juga merenggangkannya.
h)      Renggangkan pinggang dari paha.
i)        Posisi pantat lebih tinggi daripada wajah.
j)        Sujud hendaknya dilakukan dengan tenang. Ketika sudah mantap sujudnya, bacalah salah satu doa sujud.
Ketika bangkit dari sujud untuk berdiri ke rakaat berikutnya, disunahkan wajah lebih dulu dianggkat dari lantai, kemudian tangan, dan disusul dengan mengangkat lutut hingga berdiri tegak.

Bacaan Pada Waktu Sujud
SUBHAANA RABBIYAL A‘LAA WA BIHAMDIH. – 3 x
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi Dan Dengan Memuji-Nya.


7.      Gerakan Duduk Diantara Dua Sujud
Duduk antara sujud adalah duduk iftirasy, yaitu:
a)      Bangkit dari sujud pertama sambil mengucapkan takbir.
b)      Telapak kaki kiri dibuka dan diduduki.
c)       Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah kiblat.
d)      Badan tegak lurus.
e)       Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha.
f)        Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan menghadap ke arah kiblat.
g)      Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan sejajar dengan lutut
h)       Pandangan lurus ke tempat sujud.
i)        Setelah posisi tumakninah, baru kemudian membaca salah satu doa antara dua sujud.




Doa Diantara Dua Sujud :
RABBIGHFIRLII WARHAMNII WAJBURNII WARFA’NII WARZUQNII WAHDINII WA’AAFINII WA’FU ‘ANNII.
Ya Tuhanku ! Ampunilah Aku, Kasihanilah Aku, Cukupkanlah ( Kekurangan )-Ku, Angkatlah ( Derajat )-Ku, Berilah Aku Rezki, Berilah Aku Petunjuk, Berilah Aku Kesehatan Dan Maafkanlah ( Kesalahan )-Ku.

8.      Gerakan tasyahud (tahiyat) awal
Duduk tasyahud awal adalah duduk iftirasy, sama seperti duduk antara dua sujud. Ini pada salat yang lebih dari dua rakaat, yaitu pada salat zuhur, asar, magrib, dan isya. Caranya adalah sebagai berikut.
a)      Bangkit dari sujud kedua rakaat kedua sambil membaca takbir.
b)      Telapak kaki kiri dibuka dan diduduki.
c)      Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah kiblat.
d)     Badan tegak lurus.
e)      Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha.
f)       Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan menghadap ke arah kiblat.
g)      Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan sejajar dengan lutut.
h)      Disunahkan memberi isyarat dengan telunjuk, yaitu telapak tangan kanan digenggamkan. Kemudian telunjuk diangkat (menunjuk). Dalam posisi ini kemudian membaca doa tasyahud.
Bacaan Tasyahud awal :
ATTAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWATUTH THAYYIBAATU LILLAAH.
Segala Kehormatan, Keberkahan, Rahmat Dan Kebaikan Adalah Milik Allah.
ASSALAAMU ‘ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH.
Semoga Keselamatan, Rahmat Allah Dan Berkah-Nya ( Tetap Tercurahkan ) Atas Mu, Wahai Nabi.
ASSALAAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA ‘IBADADILLAAHISH SHAALIHIIN.
Semoga Keselamatan ( Tetap Terlimpahkan ) Atas Kami Dan Atas Hamba-Hamba Allah Yang Saleh.
ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH.
Aku Bersaksi Bahwa Tidak Ada Tuhan Selain Allah. Dan Aku Bersaksi Bahwa Muhammad Adalah Utusan Allah.
ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD.
Wahai Allah ! Limpahkanlah Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad !.


9.      Gearkan Tasyahud Akhir
Tasyahud akhir adalah duduk tawaruk. Caranya adalah.
a)      Bangkit dari sujud kedua, yaitu pada rakaat terakhir salat, sambil membaca takbir.
b)      Telapak kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan. Jadi, panggul duduk menyentuh lantai.
c)      Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah kiblat.
d)      Badan tegak lurus.
e)      Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha.
f)       Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan menghadap ke arah kiblat.
g)      Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan sejajar dengan lutut.
h)      Disunahkan memberi isyarat dengan telunjuk, yaitu telapak tangan kanan digenggamkan. Kemudian telunjuk diangkat (menunjuk). Dalam posisi ini kemudian membaca doa tasyahud, selawat, dan doa setelah tasyahud akhir.

Bacaan Tasyahud Akhir :
ATTAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWATUTH THAYYIBAATU LILLAAH.
Segala Kehormatan, Keberkahan, Rahmat Dan Kebaikan Adalah Milik Allah.
ASSALAAMU ‘ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH.
Semoga Keselamatan, Rahmat Allah Dan Berkah-Nya ( Tetap Tercurahkan ) Atas Mu, Wahai Nabi.
ASSALAAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA ‘IBADADILLAAHISH SHAALIHIIN.
Semoga Keselamatan ( Tetap Terlimpahkan ) Atas Kami Dan Atas Hamba-Hamba Allah Yang Saleh.
ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH.
Aku Bersaksi Bahwa Tidak Ada Tuhan Selain Allah. Dan Aku Bersaksi Bahwa Muhammad Adalah Utusan Allah.
ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD ( tasyahud awal ) WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD.
Wahai Allah ! Limpahkanlah Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad Dan Kepada Keluarga Penghulu Kami Nabi Muhammad.
KAMAA SHALLAITAA ‘ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIIM WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM.
Sebagaimana Telah Engkau Limpahkan Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi Ibrahim Dan Kepada Keluarganya.
WA BAARIK ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD.
Dan Limpahkanlah Berkah Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad Dan Kepada Keluarganya.
KAMAA BAARAKTA ‘ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIIM WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM.
Sebagaimana Telah Engkau Limpahkan Berkah Kepada Penghulu Kami, Nabi Ibrahim Dan Kepada Keluarganya.
FIL ‘AALAMIINA INNAKA HAMIIDUMMAJIID. YAA MUQALLIBAL QULUUB. TSABBIT QALBII ‘ALAA DIINIK.
Sungguh Di Alam Semesta Ini, Engkau Maha Terpuji Lagi Maha Mulia. Wahai Zat Yang Menggerakkan Hati. Tetapkanlah Hatiku Pada Agama-Mu.

10.  Gerakan Salam
Gerakan salam adalah menengok ke arah kanan dan kiri. Menengok dilakukan sampai kira-kira searah dengan bahu. Jika jadi imam dalam salat berjamaah, salam dilakukan sampai terlihat hidung oleh makmum. Menengok dilakukan sambil membaca salam.
Bacaan Salam
salam ke arah kanan dan kiri seraya mengucapkan: “ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH, ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH (Semoga keselamatan dan rahmat Allah limpahkan kepadamu)















TATA CARA SHALAT BERJAMA’AH

A.    Pengertian Shalat Berjamaah
 Salat berjamaah adalah salat yang dikerjakan  secara bersama-sama oleh dua orang atau lebih, seorang menjadi imam dan yang lain menjadi makmum dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. Melaksanakan salat berjamaah hukumnya sunah muakkad, artinya sunah yang dikuatkan atau dianjurkan. Melaksanakan salat berjamaah lebih utama dibandingkan salat sendirian (munfarid). Keutamaan melaksanakan salat berjamaah antara lain di jelaskan dalam hadis dari Ibnu Umar r.a:

قوله تعالىعن ابن عمر أن رسول الله صلى اللهقال: "الصلاة عليه الأسبقية على الصلاة وحدها بقدر  درجة.
Artinya : Dari Ibnu Umar bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: "shalat berjamaah itu lebih utama daripada shalat sendirian sebanyak 27 derajat.
(H.R. Muslim)

Dengan demikian, orang yang melaksanakan sholat berjamaah sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan akan memperoleh keutamaan 27 kali lipat dibandingkan orang sholat sendirian. melaksanakan sholat berjamaah di masjid lebih utama dibandingkan sholat di rumah. Abu hurairah berkata:

رسول الله. أي صلاة يعلمنا شروط الحصول على الاتجاهات ، في المسجد عندما كانت على مكالمة على الدعوة الى الصلاة .
Artinya: Bahwa Rasulullah saw. mengajarkan kepada kita ketentuan-ketentuan untuk mendapatkan petunjuk, yaitu sholat di masjid ketika sudah di serukan suatu azan.

B.     Ketentuan Shalat Berjama”ah
1.      Syarat Menjadi Imam :
Jika kamu melaksanakan sholat berjamaah, paling sedikit harus ada dua orang atau lebih. Satu orang menjadi imam, dan yang lain menjadi makmum. Yang dimaksud imam dalam sholat adalah seseorang yang diangkat untuk memimpin pelaksanaan sholat berjamaah. 
Secara umum ketentuan untuk menjadi imam sholat meliputi:  
a)      Imam hendaklah orang yang lebih dalam ilmu agamanya
b)      Imam hendaklah orang yang lebih fasih bacaan Al-Qur'annya dan banyak hafalannya 
c)       Imam hendaklah orang yang memahami hukum-hukum sholat 
d)      Imam hendaklah berdiri di depan makmun
e)       Imam hendaklah orang yang berakhlak mulia 
f)        Imam hendaklah berniat menjadi imam

2.      Syarat Menjadi Makmum
Makmum dalam sholat berjamaah adalah orang yang dipimpin oleh seorang imam dam menjadi pengikut di dalam sholat atau orang yang ikut bersembahyang di belakang imam.
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi makmum dalah sholat berjamaah sebagai berikut.
a)      Makmum hendaklah berniat menjadi makmum
b)      Makmum hendaklah mengetahui dan mengikuti gerak gerik imam
c)       Makmum hendaklah tidak mendahului imam dalam gerakan sholat
d)      Makmum hendaklah berada dalam satu tempat dengan imam
e)      tempat berdiri makmum tidak lebih maju kedepan daripada imam

3.       Saf Dalam Shalat jama’ah
Saf dalam sholatberjamaah artinya barisan sholat makmum di belakang imam. Sebelum sholat berjamaah dimulai, saf harus di tata agar rapi dan tertib. Saf yang baik adalah saf yang lurus, rapat, dan tertib. Oleh karena itu sebelum sholat berjamaah dimulai, imam disunahkan untuk memerintahkan para makmun agar meratakan saf serta menutupi barisan yang masih lowong sebelum memulai sholat. Hadis dari Anas, katanya:
المعنىأن النبي محمدالتي تواجهنا قبل تكبر وقال: "ضغط صفوفكم وبلغ متوسط ​​(رواه البخاري ومسلم)

Artinya: Bahwa Nabi Muhammad saw. menghadap kepada kami sebelum takbir dan bersabda: "Rapatkan barisanmu dan ratakan. (H.R Bukhari dan muslim)